Citra
satelit
Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi.
Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya
pada bidang dua dimensi. Ketika sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian cahaya tersebut. Pantulan ini ditangkap oleh
alat-alat pengindera optik, misalnya mata manusia, kamera, scanner dan
sebagainya. Bayangan objek tersebut akan terekam sesuai intensitas pantulan
cahaya. Ketika alat optik yang merekam pantulan cahaya itu merupakan mesin
digital, misalnya kamera digital, maka citra yang dihasilkan merupakan citra
digital. Pada citra digital, kontinuitas intensitas cahaya dikuantisasi sesuai
resolusi alat perekam.
Output dari suatu sistem perekaman dapat bersifat
[MUN04]:
1. optik, berupa foto,
2. analog, berupa sinyal video seperti gambar pada
monitor televisi,
3. digital, berupa file yang dapat langsung disimpan
dalam suatu memori.
Di dalam komputer, citra
digital disimpan sebagai suatu file dengan format tertentu. Format citra
tersebut menunjukan cara sebuah citra digital disimpan, misalnya apakah dengan
suatu kompresi atau tidak. Contoh format citra digital adalah .bmp, .jpg, .png,
.tif dan sebagainya. Ukuran citra digital dinyatakan dalam pixel (picture
element). Umumnya, nilai setiap pixel merupakan kuantisasi harga intensitas
cahaya. Dengan demikian, suatu citra digital dapat dipandang sebagai sebuah
matriks yang elemen-elemennya menunjukkan intensitas cahaya terkuantisasi.
Bedanya terletak pada urutan penyebutan angka ukuran tersebut. Citra digital
dengan ukuran 92x112 pixel sebenarnya merupakan sebuah matriks dengan ukuran
112x92, dimana 112 merupakan banyaknya baris dan 92 merupakan banyaknya kolom.
Penginderaan jauh Sistem satelit Sistem Satelit
Sistem satelit dalam penginderaan jauh tersusun
atas pemindai (scanner) dengan dilengkapi sensor pada wahana (platform)
satelit, dan sensor tersebut dilengkapi oleh detektor.
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
·
Penyiam merupakan sistem, perolehan data secara
keseluruhan termasuk sensor dan detektor.
·
Sensor merupakan alat untuk menangkap energi
dan mengubahnya ke dalam bentuk sinyal dan menyajikannya ke dalam bentuk yang
sesuai dengan informasi yang ingin disadap.
·
Detektor merupakan alat pada sistem sensor yang
merekam radiasi elektromagnetik.
Sistem Satelit Landsat
Satelit Landsat merupakan salah satu
satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam
Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua generasi yakni generasi
pertama dan generasi kedua. Generasi pertama adalah satelit Landsat 1 sampai
Landsat 3, generasi ini merupakan satelit percobaan (eksperimental) sedangkan
satelit generasi kedua (Landsat 4 dan Landsat 5) merupakan satelit operasional
(Lindgren, 1985), sedangkan Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian
dan pengembangan (Sutanto, 1994). Satelit generasi pertama memiliki dua jenis
sensor, yaitu penyiam multi spektral (MSS) dengan empat saluran dan tiga kamera
RBV (Return Beam Vidicon).
Satelit generasi kedua adalah satelit membawa
dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan
tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada peningkatan
resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 - TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi
120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6
bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan
sensor TM adalah menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama
dititikberatkan untuk studi vegetasi dan satu saluran untuk studi geologi tabel
(2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan penajaman sensor
band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m
sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan
resolusi 15m x 15 m.
citra lansat 7 komposisi band 4,5,3 vs band 3,2,1
Komposit band 3,2,1 merupakan true
color compositeatau warna sebenarnya yang ada di permukaan bumi (natural
color) sedangkan komposit band 4,5,3 merupakan false color
compositeatau warna yang bukan sebenarnya yang ada di permukaan bumi.
Vegetasi (Objek Area)
Pada
komposit band 3,2,1 tutupan vegetasi ditunjukan dengan warna
hijau atau bisa dikatakan sesuai dengan warna yang tampak jika dilihat dengan
mata sedangkan pada komposit band 4,5,3 tutupan vegetasi
dtandai dengan warna jingga.
Lahan Terbangun (Objek Area)
Pada
komposit band 3,2,1 lahan terbangun ditandai dengan warna asli
sesuai keadaan di lapangan. Dari citra diatas dapat dilihat bahwa warna dari
lahan terbangun adalah warna coklat sesuai dengan warna genting rumah/bangunan.
Pada komposit band 4,5,3 lahan terbangun ditandai dengan warna
biru mudah dengan rona cerah. Kelebihan dari kompositband 4,5,3
untuk interpetasi lahan terbangun adalah dari ronanya. Semakin cerah rona dari
warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin padat, sedangkan semakin gelap
rona dari warna biru maka lahan terbangun yang ada semakin jarang.
Jalan (objek garis)
1: Pada
komposit band 3,2,1 kenampakan objek garis berupa jalan tidak
dapat dilihat dan diindentifikasi. Objek jalan yang tampak pada komposit band 3,2,1
telihat tersamarkan oleh objek area berupa lahan terbangun jadi tidak dapat
dibedakan satu sama lainnya.
2: Pada
komposit band 4,5,3 kenampakan objek garis berupa jalan
terlihat cukup jelas dan dapat dibedakan dengan kenampakan objek area berupa
lahan terbangun. Jalan ditunjukan dengan sebuah garis melintang dengan warna
biru berona gelap.
Perbedaan
secara Sistematis
Komposit Band 3,2,1
|
Komposit Band 4,5,3
|
|
Objek
Vegetasi (area)
|
Sesuai
warna yang ada di lapangan (hijau)
|
Jingga
|
Objek
Lahan Terbangun (area)
|
Sesuai
warna yang ada di lapangan (coklat untuk genting)
|
Warna
biru; semakin padat lahan terbangun di suatu daerah rona yang terbentuk
semakin cerah dan sebaliknya
|
Objek
Jalan (area)
|
Tidak
dapat dibedakan/ tersamarkan dengan objek lahan terbangun
|
Dapat
dibedakan dengan objek lahan terbangun
|
Kesimpulan
Komposit
band 3,2,1 merupakan komposit untuk melihat kenampakan citra sesuai dengan
warna aslinya/ true color composite sedangkan komposit band 4,5,3 merupakan
komposit warna yang bukan sebenarnya/false color composite dimana cocok untuk
mengidentifikasi objek lahan terbangun dan objek jalan.
Dapat dibedakan dengan
objek lahan terbangun
Kesimpulan
Komposit band
3,2,1 merupakan komposit untuk melihat kenampakan citra sesuai dengan warna
aslinya/ true color composite sedangkan komposit band 4,5,3 merupakan komposit
warna yang bukan sebenarnya/false color composite dimana cocok untuk
mengidentifikasi objek lahan terbangun dan objek jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.